Senin, 08 Juni 2015 14:05 WIB
Managing Director RAPP Tony Wenas (kedua dari kanan) didampingi President of APRIL Praveen Singhavy menerima sertifikat Pengelolaan Hutan Berkelanjutan yang pertama di Indonesia dari CEO/Secretary General of PEFC Ben Gunneberg disaksikan Chairman IFCC Dradjad H Wibowo (kedua dari kanan) dan Dewi Suryati K - Direktur AJA Indonesia, Lembaga Assesor yang berpusat di Itali.
JAKARTA, GORIAU.COM- Produsen bubur kayu dan kertas APRIL grup dilaporkan telah memperoleh sertifikat yang pertama di Indonesia untuk pengelolaan hutan berkelanjutan PEFC (Programme for the Endorsement of Forest Certification).
Hal itu diungkapkan Lembaga penyedia informasi produk kayu, RISI mengutip laman resmi PEFC dalam keterangan resmi di Jakarta, Sabtu.
Menurut RISI hal itu berarti APRIL grup adalah yang pertama di Indonesia yang memperoleh sertifikat tersebut pada Desember 2014.
PEFC adalah sebuah skema sertifikasi hutan terbesar di dunia yang mana lebih dari 264 juta hektare hutan dan 15.804 perusahaan telah disertifikasi PEFC.Â
Di Indonesia, PEFC meng-endorse skema sertifikasi pengelolaan hutan berkelanjutan dan lacak balak IFCC (Indonesian Forestry Certification Cooperation).
Namun demikian dalam pengumumannya, tidak dinyatakan luas konsesi APRIL grup yang mendapat sertifikat PEFC.
Menurut RISI, pengakuan pengelolaan hutan lestari APRIL grup oleh PEFC dilansir tak lama setelah kelompok usaha tersebut baru saja mengumumkan penguatan kebijakan pengelolaan hutan lestari (Sustainable Forest Management Policy), yang melibatkan sejumlah LSM termasuk WWF dan Greenpeace sebagai pemantau.
Kebijakan itu juga mendapat apresiasi pemerintah yang mana Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya melalui Dirjen Pengelolaan Hutan Produksi Lestari IB Putera Parthama yang menilai, komitmen kelompok APRIL untuk menghilangkan kegiatan deforestasi dari rantai pasoknya melalui kebijakan pengelolaan hutan merupakan sisi cemerlang dari sistem pengelolaan hutan di Indonesia.
Putera berpendapat, kebijakan kelompok APRIL tersebut sejalan dengan target pemerintah untuk mewujudkan pengelolaan hutan lestari. "Terpenting lagi semuanya dilakukan dengan bekerja sama secara mutualistik dan bersinergi," kata Putera.rls