Merdeka.com - Kaum perempuan diharapkan meningkatkan peranannya dalam mendorong upaya pelestarian hutan. Saat ini peran perempuan di kehutanan masih menghadapi kendala karena kehutanan dianggap sebagai dunia laki-laki yang memiliki kekuatan fisik.
"Selain itu pengakuan atas atas kontribusi nyata perempuan dalam aspek ekonomi dan ekologi masih kurang. Karena itu, paradigma di masyarakat masih mengarah pada pemberdayaan perempuan," kata Direktur Inventarisasi dan Pemantauan Sumber Daya Hutan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, R.A Belinda Arunarwati Margono, Kamis (16/7).
Menurutnya, sektor kehutanan saat ini justru banyak diwarnai kepemimpinan perempuan. .Dia mencontohkan Menteri LHK saat ini adalah seorang perempuan, dan jajaran eselon-nya banyak diisi perempuan.
"Mereka berperan sentral dalam proses pengambilan keputusan, negosiasi internasional, kegiatan teknis kehutanan, dan ujung tombak pengelolaan di tingkat tapak," katanya dalam webinar 'Peran Perempuan Dalam Pengelolaan Hutan Lestari di Tengah Pandemi Covid-19' yang digelar Srikandi Hutan Lestari.
Ketua Umum Srikandi Hutan Lestari (SHL), Jana Sjamsiah mengatakan, pada September 2015 negara-negara di dunia menyepakati Sustainable Development Goals atau SDGs yang meliputi 17 tujuan pembangunan. Salah satunya adalah tujuan ke-5 yaitu kesetaraan gender.
Pihaknya menegaskan aktif memperjuangkan kesetaraan gender di sektor kehutanan, industri pengolahan hasil hutan, masyarakat sekitar hutan dan konsumen hasil hutan. Karenanya, dia berharap semua pihak sadar bahwa perempuan berperan sentral dalam upaya pelestarian hutan.
"Mulai dari pengambilan kebijakan, sertifikasi produk hutan lestari hingga advokasi konsumen," katanya.
Terpisah, Ketua Umum Indonesian Forestry Certification Cooperation (IFCC), Dradjad Wibowo mengatakan, banyak pemimpin perempuan yang memiliki peran penting dan berhasil dalam urusan kelestarian hutan dan kesehatan seperti saat pandemi COVID-19 kini.
Karena itu, dia mendorong perempuan memimpin kampanye konsumsi terhadap produk hutan lestari.
"Saat ini sudah banyak kertas dan tisu yang bersertifikat lestari kelas dunia dari IFCC/PEFC. Produk itu seperti tisu wajah, tisu bayi hingga tisu toilet," katanya. (mdk/dan)
sumber: https://m.merdeka.com/peristiwa/perjuangkan-kelestarian-hutan-perempuan-miliki-peranan-penting.html