May 8, 2014 @ 7:41 pm
Jakarta, EnergiToday -- Indonesia pada akhir tahun ini diperkirakan memiliki sistem sertifikasi hutan yang diakuiProgramme for the Endorsement of Forest Certification (PEFC).
Kepala Proyek dan Pengembangan PEFC, Sarah Price mengatakan pihaknya segera merampungkan hasil terhadap sistem sertifikasi hutan di Indonesia Agustus 2014. "Hasil penilaian ini akan menjadi tonggak baru dalam tata kelola hutan dan produk turunannya untuk bisa diterima oleh lebih 34 negara pembeli global," ujar Sarah seperti dilaporkan Harian Bisnis Indonesia, Kamis (08/05).
Konsultan Perkumpulan Kerjasama Sertifikasi Kehutanan Indonesia/Indonesia Forestry Certification Cooperative (IFCC), Nurcahyo Adi menyatakan standar sertifikasi PEFC berbeda dengan standar sertifikasi lain yang diadopsi dari negara pengusung sertifikasi. Pada November 2013 IFCC menyerahkan sistem sertifikasi hutan mereka untuk dinilai oleh PEFC. Menurut dia, sudah 60 persen luas hutan di dunia terapkan sertifikasi PEFC. Nurcahyo menambahkan IFCC terkonsentrasi mendampingi perusahaan hutan skala besar dan unit manajemen hutan skala kecil untuk bisa menerapkan skema ini.
Pendekatan PEFC yang bersifat nasional terhadap sertifikasi hutan memastikan bahwa para pemangku kepentingan bekerja sama di tingkat nasional, untuk mengembangkan standar pengelolaan hutan yang mencerminkan peraturan perundang-undangan mereka, ekologi, harapan masyarakat dan praktek terbaik dari negara tersebut. Sementara itu, menurut Ketua IFCC, Dradjad Wibowo, skema IFCC akan memungkinkan produk kertas dan pulp juga produk industri kehutanan lainnya untuk memasok bahan baku bersertifikat PEFC dari dalam negeri. (id/bi)
http://energitoday.com/2014/05/08/akhir-2014-indonesia-akan-miliki-sistem-sertifikasi-hutan-berstandart-pefc/