Standar Pengelolaan Hutan Lestari IFCC Mendapat Endorsement dari PEFC

Jumat, 12 Desember 2014 07:09
Oleh : Syamhudi

Jakarta, MediaProfesi.com – Kalangan industri menyambut baik Skema Sertifikasi Pengelolaan Hutan Lestari atau Indonesian Forestry Certification Cooperation (IFCC) secara resmi telah mendapat endorsement dari sistem Sertifikasi terdepan dan terpercaya di dunia yaitu Programme for the Endorsment of Forest Certification (PEFC) pada tanggal 1 Oktober 2014.

Endorsement ini berlaku selama 5 tahun yakni hingga 1 oktober 2019 dan dapat di perpanjang. PEFC adalah organisasi global yang berbasis di Geneva dan telah memberikan sertifikasi lebih dari 264 juta hektar hutan dan 15.804 perusahaan (CoC).

“Dukungan ini menjadi titik balik bagi Indonesia, sebagai negara yang dipandang masih berjuang menanggulangi laju deforestasi,” kata Ben Gunneberg selaku CEO PEFC International dalam acara seminar Skema Sertifikasi Pengelolaan Hutan Lestari dan Lacak Balak (CoC) IFCC di Jakarta (11/12).

Standar Pengelolaan Hutan Lestari IFCC Mendapat Endorsement dari PEFC

Beningpost | Oleh Mashudi Posted: 12/12/2014 14:20:00 WIB

Kalangan industri menyambut baik Skema Sertifikasi Pengelolaan Hutan Lestari atau Indonesian Forestry Certification Cooperation (IFCC) secara resmi telah mendapat endorsement dari sistem Sertifikasi terdepan dan terpercaya di dunia yaitu Programme for the Endorsment of Forest Certification (PEFC) pada tanggal 1 Oktober 2014. Endorsement ini berlaku selama 5 tahun yakni hingga 1 oktober 2019 dan dapat di perpanjang.

PEFC adalah organisasi global yang berbasis di Geneva dan telah memberikan sertifikasi lebih dari 264 juta hektar hutan dan 15.804 perusahaan (CoC).

“Dukungan ini menjadi titik balik bagi Indonesia, sebagai negara yang dipandang masih berjuang menanggulangi laju deforestasi,” kata Ben Gunneberg selaku CEO PEFC International dalam acara seminar Skema Sertifikasi Pengelolaan Hutan Lestari dan Lacak Balak (CoC) IFCC di Jakarta (11/12).

Diskusi Standar Pengelolaan Hutan Lestari IFCC

in Jabodetabek, Sabang Merauke December 11, 2014

(Berita Daerah – Jakarta) Chairman Indonesian Forestry Certification Coorperation (IFCC) Drajat Wibowo (kedua kanan) memberikan penghargaan kepada Managing Director Sustainability and Stakeholder Engagement PT Asia Pulp and Paper Aida Greenbury (kanan) usai menjadi pembicara pada diskusi Standar Pengelolaan Hutan Lestari IFCC di Jakarta, Kamis (11/12). Kegiatan itu dilakukan untuk menanggulangi laju deforestasi yang masih kerap terjadi di Hutan Indonesia.

(sn/EA/bd-ant)

Source: beritadaerah.co.id

PEFC Setujui Skema Sertifikasi Pengelolaan Hutan Lestari

Thursday, 11 December 2014 - 14:17

NASIONAL | Uploader REZA ADITYA

JAKARTA - Asosiasi Pengusaha Hutan Indonesia (APHI) mengapresiasi keputusan dari Programme for the Endorsement of Forest Certification (PEFC) yang resmi menyetujui Skema Sertifikasi Pengelolaan Hutan Lestari dari Organisasi Kerjasama Sertifikasi Kehutanan Indonesia (Indonesian Forestry Certification Cooperation/IFCC).

Purwadi Soeprihanto, Direktur Eksekutif APHI mengatakan, endorsement PEFC ini menandai era baru pengembangan skema sertifikasi hutan lestari secara voluntary (sukarela), yang telah diakui secara internasional "Skema ini dapat makin mendorong keberterimaan produk-produk hutan Indonesia di perdagangan internasional," kata dia, Kamis (11/12).

Skema PEFC ini juga perlu didorong untuk bersinergi dengan skema sertifikasi hutan mandatory Indonesia atau yang lebih dikenal dengan Sistem Verifikasi Legalitas Kayu (SVLK).

PEFC avala el Programa de Certificación de Cooperación Forestal de Indonesia (IFCC)

El sector forestal en Indonesia está de enhorabuena, ya que a partir de ahora todos los productos de madera y derivados que hayan sido reconocidos por el Programa de Certificación de Cooperación Forestal de Indonesia (IFCC) recibirán automáticamente la acreditación PEFC, el mayor sistema de certificación forestal sostenible del mundo, que ya cuenta con un Consejo de Administración Nacional en Indonesia.
El respaldo del PEFC al IFCC comenzó en octubre. Además, el reconocimiento del Sistema de Verificación de la Legalidad de la Madera de Indonesia (SVLK) por parte de la Unión Europea y Australia, envía una señal inequívoca de que Indonesia es capaz y está dispuesta a gestionar sus bosques de forma transparente y sostenible.