Dorong Konsumen Beli Produk Kehutanan Bersertifikasi Lestari

Kamis, 11 Desember 2014 , 20:20:00

JAKARTA – Lembaga internasional non-profit yang bergerak di bidang kampanye pelestarian hutan, Programme for the Endorsement of Forest Certification (PEFC) pada 1 Oktober lalu memberikan sokongan berupa sertifikat penguatan kepada sistem skema sertifikasi pengelolaan hutan lestari Indonesian Forestry Certification Cooperation (IFCC).  PEFC merupakan organisasi global yang berbasis di Geneva dan telah memberikan sertifikasi lebih dari 264 juta hektar hutan dan 15.804 perusahaan.

Ben Gunneberg selaku CEO PEFC International mengatakan, dukungan itu menjadi titik balik bagi Indonesia sebagai negara yang dipandang masih berjuang menanggulangi laju deforestasi.  Sertifikasi hutan merupakan mekanisme penting untuk memverifikasi sekaligus mempromosikan pengelolaan hutan lestari yang mempertimbangkan kemanfaatan lingkungan, sosial dan ekonomi hutan.

"Kami mendorong perusahaan dan konsumen secara bersama untuk memilih produk yang tersertifikasi PEFC sebagai bentuk dukungan kepada pemilik hutan di Indonesia yang telah mengelola hutan mereka secara lestari," kata dia, Kamis (11/12).

PEFC endorses Indonesian forestry programme

11 December 2014

PEFC’s endorsement of the Indonesian Forestry Certification Co-operation (IFCC) was marked at an event in Jakarta today.

Speaking at today’s event, PEFC International secretary-general Ben Gunneberg said the endorsement was a “turning point” for a country still struggling to combat high deforestation rates.

“Forest certification represents an important mechanism to verify and promote sustainable forest management, thus safeguarding the environmental, social and economic benefits that forests provide,” said Mr Gunneberg.

“This is especially important in a country like Indonesia, given the significance of its forest resources, both in terms of protecting biodiversity and its contribution to supporting local livelihoods.”

Produk Hutan Riau Jadi Sasaran Kampanye Negatif Lingkungan

Kamis, 11 Desember 2014 13:48 WIB

TRIBUNPEKANBARU.COM, JAKARTA - Persaingan industri berbasis hutan dan kayu di dunia internasional semakin kompleks. Konsumen internasional menuntut komitmen perusahaan untuk menjaga ekosistem dan kelestarian hutan.

Chairman Indonesia Forestry Certification Cooperation (IFCC) atau Standart Pengelolaan Hutan Lestari, Drajat Wibowo mengungkapkan hal tersebut dalam acara launching dan seminar Skema Sertifikasi Pengelolaan Hutan Lestari dan Lacak Balak, Kamis (11/12/2014) di Jakarta.

"Lebih dari 10 M dolar ekspor Indonesia berbasis hutan bisa terganggu jika kita tidak mampu mewujudkan pengelolaan hutan lestari," ungkapnya.

Sertifikasi IFCC yang sudah diendorsmen oleh Skema sertifikasi hutan dunia (PEFC) menjadi jalan keluar atas persaingan di tingkat internasional untuk pasar produk hasil hutan, dan kayu.

RAPP Sambut Baik, Launching dan Seminar Skema Sertifikasi Pengelolaan Hutan Lestari

Kamis, 11 Desember 2014 13:54

Presiden Direktur PT RAPP Kusnan Rahmin menyambut baik penerapan sertifikasi Pengelolaan Hutan Lestari dan Sistem Lacak Balak (CoC) oleh IFCC bagi industri dalam negeri.

Riauterkini-JAKARTA- Skema dan Standar Serifikasi Pengelolaan Hutan Lestari atau Indonesian Forestry Certification Cooperation (IFCC) yang pada 1 Oktober 2014 kemarin, secara resmi telah mendapatkan endorsement dari sistem sertifikasi terdepan dan terpercaya di dunia, yakni Programme for the Endorsement of Forest Certification (PEFC).

Endorsement ini berlaku selama 5 tahun hingga 1 Oktober 2019 dan dapat diperpanjang. PEFC merupakan organisasi global yang berbasis di Geneva dan telah memberikan sertifikasi lebih dari 264 juta hektar dan 15.804 perusahaan (CoC).

Dalam sambutannya, Chairmen IFCC Dradjad H Wibowo mengatakan, beberapa pihak tidak jarang mempertentangkan kelestarian hutan dengan pembangunan ekonomi. Sertifikasi berdasarkan standar IFCC ini, yang sudah diendorsed oleh PEFC, bisa menjadi alat efektif untuk mendorong pengelolaan hutan lestari dan sekaligus menjaga ekspor, lapangan kerja dan pembangunan ekonomi.

Standar Pengelolaan Hutan Lestari IFCC Mendapat Endorsement dari PEFC

Kamis, 11 Desember 2014 - 20:05

Jakarta,Beritabuana.co -  Skema Sertifikasi Pengelolaan Hutan Lestari atau Indonesian Forestry Certification Cooperation (IFCC), pada 1 Oktober 2014 secara resmi telah mendapatkan endorsement dari sistem Sertifikasi terdepan dan terpercaya di dunia yaitu Programme for the Endorsement of Forest Certification (PEFC). Endorsement ini berlaku selama 5 tahun yakni hingga 1 Oktober 2019 dan dapat di perpanjang.  PEFC adalah organisasi global yang berbasis di Geneva dan telah memberikan sertifikasi lebih dari 264 juta hektar hutan dan 15.804 perusahaan (CoC).

CEO PEFC International, Ben Gunneberg dalam berita resmi PEFC pada  8 Oktober 2014 mengatakan dukungan ini menjadi titik balik bagi Indonesia, sebagai negara yang dipandang masih berjuang menanggulangi laju deforestasi. Sertifikasi hutan merupakan mekanisme penting untuk memverifikasi sekaligus mempromosikan pengelolaan hutan lestari yang mempertimbangkan kemanfaatan lingkungan, sosial dan ekonomi hutan. “Kami mendorong perusahaan dan konsumen secara bersama untuk memilih produk yang tersertifikasi PEFC sebagai bentuk dukungan kepada pemilik hutan di Indonesia yang telah mengelola hutan mereka secara lestari.”ujar Ben Gunneberg

IFCC Chairman, Dradjad H Wibowo dalam siaran persnya, Kamis (11/12/2014) menyatakan selama ini orang sering mempertentangkan antara kelestarian hutan dengan pembangunan ekonomi.