APHI dan IFCC Tandatangani Nota Kesepahaman dalam rangka Meningkatkan Keberterimaan Produk Hasil Hutan Indonesia di Pasar Global

SIARAN PERS

APHI dan IFCC Tandatangani Nota Kesepahaman dalam rangka Meningkatkan Keberterimaan Produk Hasil Hutan Indonesia di Pasar Global

Rabu, 14 September 2022

Hari ini, Rabu, 14 September 2022, bertempat di Ruang Rimbawan 2, Gedung Manggala Wanabakti, jl. Gatot Subroto, Jakarta, Asosiasi Pengusaha Hutan Indonesia (APHI) dan Indonesian Forestry Certification Cooperation (IFCC) menandatangani Nota Kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU) dalam rangka meningkatkan keberterimaan produk hasil hutan Indonesia berbasis sertifikasi mandatory Pengelolaan Hutan Produksi Lestari (PHPL) dan voluntary PEFC di pasar global. Programme for the Endorsement of Forest Certification (PEFC) merupakan skema kehutanan voluntary berskala internasional dengan luas areal hutan tersertifikasi di seluruh belahan dunia mencapai lebih dari 330 juta hektar dengan jumlah industri tersertifikasi PEFC sebanyak lebih dari 20 ribu perusahaan, sehingga sinergi ini membuka ruang yang lebih luas bagi APHI untuk memperlebar cakupan sosialisasi sertifikasi PEFC bagi Perizinan Berusaha Pemanfaatan Hutan (PBPH) di Indonesia untuk dapat mengakses pasar global. Hal ini sejalan dengan komitmen pemerintah yang terus mendorong promosi produk hasil hutan bersertifikat PHPL/SVLK ke pasar global. Pada acara penandatanganan Nota Kesepahaman antara APHI dan IFCC  Dirjen Pengelolaan Hutan Produksi Lestari, KLHK, Dr. Ir. Agus Justianto, M.Sc.  dalam sambutannya menyatakan, “Dengan adanya tuntutan pasar global, setiap produk harus punya bukti sertifikat lestari bebas deforestasi dan degradasi hutan dan dalam rangka mendorong pengelolaan hutan lestari di Indonesia, kami menyambut baik adanya kegiatan kerjasama antara APHI dengan IFCC melalui penerapan sertifikasi kehutanan yang memenuhi tolok ukur pengelolaan hutan lestari Programmme for the Endorsement of Forest Certification (PEFC) dan tentunya memenuhi standar dan indikator SVLK.

Acara ini sendiri juga dihadiri oleh beberapa asosiasi terkait, seperti Asosiasi Pulp dan Kertas Indonesia (APKI), Asosiasi Industri Permebelan dan Kerajinan Indonesia (ASMINDO), Himpunan Industri Mebel dan Kerajinan Indonesia (HIMKI), Indonesian Sawmill and Wood Working Association (ISWA) dan Asosiasi Panel Kayu Indonesia. Hal ini menunjukkan bahwa banyak pihak terkait berharap banyak atas implementasi dari Nota Kesepahaman ini.

Dalam kesempatan tersebut, Ketua Umum APHI, Dr. Ir. Dwisuryo Indroyono Soesilo, M.Sc, mengungkapkan, “Terima kasih kepada IFCC karena bisa meyakinkan PEFC bahwa IFCC adalah perwakilan PEFC di Indonesia dan berhasil menjadi skema voluntary pertama yang diakreditasi oleh KAN.” Saniah Widuri, S.H, LL.M, Ketua Umum IFCC mengungkapkan, “Kami menyambut baik dan sangat mendukung positif adanya MoU ini, karena hal ini akan lebih mempermudah kami di IFCC dalam mensosialisasikan standar yang tentunya akan sangat mendukung upaya kami dalam mengkampanyekan kesadaran pengelolaan hutan berkelanjutan secara lebih luas lagi.“ 

Sebagaimana diketahui bersama bahwa dalam rangka mendukung pengembangan ekspor produk-produk hasil hutan, Komite Akreditasi Nasional (KAN) telah resmi mengoperasikan akreditasi IFCC sebagai skema sertifikasi kehutanan voluntary pada tanggal 16 Juni 2022. Dengan diterimanya IFCC sebagai skema sertifikasi kehutanan voluntary yang diakreditasi oleh KAN, akan membuka kesempatan berusaha lebih luas bagi lembaga-lembaga sertifikasi lokal di Indonesia melalui pengajuan akreditasi skema sertifikasi IFCC/PEFC kepada KAN.  Selain itu, adanya terobosan baru ini maka akan meningkatkan peluang industri kecil dan menengah untuk turut mengakses pasar global melalui sertifikasi IFCC/PEFC.

IFCC merupakan National Governing Body PEFC di Indonesia. Sebagai NGB PEFC, IFCC terus melakukan promosi dan pengembangan produk-produk hasil hutan yang dapat disertifikasi menggunakan skema IFCC/PEFC. Hingga kini produk hasil hutan yang telah tersertifikasi PEFC, diantaranya adalah kertas cetak, buku tulis, berbagai jenis tisu, popok dan pembalut wanita, pensil dan pencil slats, wood floors, wooden doors dan wooden windows.  Tidak hanya itu, dunia mode (fashion) pun turut meramaikan pasar produk tersertifikasi PEFC. Adalah viscose rayon, yaitu bahan serat alami dan ramah lingkungan untuk membuat pakaian sehingga mampu mendukung tekstil dan mode berkelanjutan.

Picture1.jpg

Ketua Umum IFCC, Saniah Widuri dan Ketua Umum APHI, Dwisuryo Indroyono Soesilo menandatangani Nota Kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU)

 

Tentang Indonesian Forestry Certification Cooperation (IFCC)

IFCC adalah suatu organisasi nirlaba yang didirikan dengan tujuan untuk mendorong dan meningkatkan pengelolaan hutan lestari di Indonesia, melalui penerapan sertifikasi kehutanan yang memenuhi tolok ukur pengelolaan hutan lestari PEFC. Didirikan pada tanggal 9 September 2011, IFCC telah secara resmi menjadi National Governing Body PEFC di Indonesia sejak November 2012 dan sejak 1 Oktober 2014 skema pengelolaan hutan lestari IFCC telah resmi memperoleh endorsement dari PEFC Council.

Sejak resmi memperoleh endorsement PEFC hingga saat ini seluas lebih dari 4 juta hektar hutan di Indonesia telah tersertifikasi pengelolaan hutan lestari IFCC/PEFC dan sebanyak 46 perusahaan di Indonesia telah tersertifikasi lacak balak/chain of custody PEFC/IFCC. Jumlah di atas diharapkan dapat terus bertambah dengan dibukanya kesempatan bagi lembaga-lembaga sertifikasi Indonesia untuk mengajukan akreditasi IFCC/PEFC kepada KAN, sehingga akan semakin banyak perusahaan-perusahaan di Indonesia baik skala kecil maupun menengah yang dapat menembus pasar global melalui sertifikasi IFCC/PEFC.

Tentang Programme for the Endorsement of Forest Certification (PEFC)

PEFC adalah organisasi nirlaba yang merupakan aliansi global dari sistem-sistem sertifikasi hutan nasional di berbagai negara. PEFC didirikan dengan tujuan untuk mengedepankan pengelolaan hutan lestari melalui sertifikasi pihak ketiga independen. Sejak didirikan pada tahun 1999, seluas lebih dari 300 juta hektar hutan di dunia telah bersertifikat pengelolaan hutan lestari PEFC dan lebih dari 20 ribu perusahaan dari berbagai negara di dunia telah memperoleh sertifikasi chain of custody PEFC.

 

Salam Hutan Lestari

To Sustainability and Beyond

Zulfandi Lubis

Direktur Eksekutif IFCC

(081584153379)