Kontes Foto IFCC 2017 “Explore Indonesian Forest with IFCC”

Keindahan hutan Indonesia memiliki ciri khas dan pesona tersendiri. Menangkap fisik dan momen-momennya melalui foto adalah salah satu cara untuk mengekspresikan keindahannya. Kontes Foto IFCC berjudul “Explore Indonesian Forest with IFCC" diselenggarakan sejak tanggal 22 April 2017 (Hari Bumi) hingga 5 Juni 2017 (Hari Lingkungan Hidup Sedunia).

“Kami sangat tidak menyangka dapat menerima lebih dari 200 foto dalam kurun waktu 2 minggu setelah mempublikasikan pengumuman kontes foto ini. Berhubung ini merupakan kontes foto nasional pertama yang diselenggarakan oleh IFCC, momen ini sungguh luar biasa. Di akhir kontes, kami menerima 1500 momen indah yang dipotret oleh para fotografer Indonesia. Para juri sangat bekerja keras dalam memilih foto terbaik dari yang terbaik dan akhirnya dari seluruh foto yang kami terima, 5 foto terbaik diumumkan oleh IFCC pada tanggal 18 Juli 2017,” kata Zulfandi Lubis, Direktur Eksekutif IFCC.


Para Pemenang

Hasil karya pemenang ke-1: “Rumah Kami”

Orangutan adalah mamalia arboreal terbesar di dunia. Mereka tinggal di kanopi hutan hujan tropis di Sumatera dan Kalimantan. Terdaftar oleh Perhimpunan Internasional untuk Konservasi Alam (IUCN), orangutan Sumatera (Pongo abelii) diklasifikasikan sebagai spesies yang terancam punah.

Yohan Roy Gratia, pemenang ke-1 Kontes Foto IFCC 2017 “Explore Indonesian Forest with IFCC”, menangkap momen kehidupan orangutan di Bukit Lawang, Taman Nasional Gunung Leuser, Kabupaten Langkat, Provinsi Sumatera Utara, Indonesia.

“Mari kita lindungi dan lestarikan keanekaragaman dan kekayaan Indonesia,” katanya.

Yohan adalah seorang fotografer otodidak yang menyukai keindahan alam. Ia berharap bisa berkeliling Indonesia untuk untuk mengeksplorasi lebih banyak keindahan alam dengan melanjutkan semangat kerjanya dalam dunia fotografi.

 

 

 

 

 

 

 

Hasil karya pemenang ke-2: “The life is beautiful”

Pemenang ke-2, Dika Yudha Rio Pamungkas, adalah seorang fotografer lepas yang telah menekuni fotografi sejak tahun 2010. “Fotografi membuat saya beruntung untuk bisa menikmati dan mengambil foto panorama alam yang masih asri. Karena saya yakin bahwa fotografi adalah seni pengamatan, tentang menjadikan sesuatu yang biasa menjadi luar biasa.

Dalam kompetisi ini, ia mengambil momen sebuah keluarga sedang menikmati keindahan Air Terjun Jumog, di Kabupaten Karanganyar, Provinsi Jawa Tengah, Indonesia. Foto ini mengajarkan kita bagaimana secara sederhana menikmati hari dan mensyukuri hidup dan alam. Ia menyimpulkan bahwa hidup sangat indah seperti momen yang tertangkap dalam fotonya.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Hasil karya pemenang ke-3: “The harmonious co-existence between Waerebo native and the forest”

Suwandi Chandra, pemenang ke-3, adalah seorang travel fotografer profesional asal Kota Medan, Provinsi Sumatera Utara, Indonesia. Perhatian dan minatnya terhadap alam dan juga kesukaannya pada travelling telah membawa dirinya berkeliling Indonesia dan juga beberapa negara lainnya. Karya fotonya pun sering dimuat di media cetak maupun online/elektronik seperti The New York Times, CNN.com, Lonely Planet, Colours Garuda Indonesia, SilkWinds SilkAir, Singapore Airlines Silverkris, Qatar Airways Oryx, Jetstar Asia.

Pada Kontes Foto IFCC 2017, Suwandi menampilkan karya fotografinya dengan membingkai pemandangan udara Desa Tradisional Waerebo yang terletak di dalam hutan di Dataran Tinggi Manggarai, Pulau Flores, Provinsi Nusa Tenggara Timur, Indonesia. Di sana, penduduk lokal masih menjalani hidup secara primitif dan menggantungkan kebutuhan hidup mereka dari hutan.

Fotonya yang berjudul “The harmonious co-existence between Waerebo native and the forest” membawa para dewan juri menganugerahkan juara ke-3 Kontes Foto IFCC 2017 padanya.

 

 

Hasil karya pemenang ke-4: “Burung Migrasi”

Mushaful Imam adalah seorang fotografer lepas yang juga bekerja sebagai wartawan.

Karyanya berjudul “Burung Migrasi” telah membawanya mendapatkan juara ke-4 pada Kontes Foto IFCC 2017. Momen burung migrasi ini diambil di Sembilang, Banyuasin, Provinsi Sumatera Selatan, Indonesia. Migrasi burung terjadi di atas hutan mangrove. Kawasan hutan bakau berlumpur menjadi pilihan burung karena banyaknya sumber makanan.

 

 

 

 

 

 

 

Hasil karya pemenang ke-5: “Water Bombing”

Foto ini diambil oleh Sapto Nugroho yang bekerja sebagai TNI AU. Hobinya dalam fotografi telah membawanya untuk ikut berpartisipasi dalam Kontes Foto IFCC 2017 “Explore Indonesian Forest with IFCC”. Dalam acara ini, hasil karya fotografinya yang berjudul “Water Bombing” telah dianugerahi sebagai juara ke-5. Ia mengambil fotonya di Hutan Bukit Suligi, Provinsi Riau, Indonesia.

Water bombing adalah jenis pemadam kebakaran udara dimana pemadam kebakaran menggunakan helikopter untuk memberantas kebakaran hutan. Selain itu, pengeboman air helikopter juga dilakukan untuk pemeliharaan lahan terutama pada musim kemarau.