Produk Hutan Riau Jadi Sasaran Kampanye Negatif Lingkungan

Kamis, 11 Desember 2014 13:48 WIB

TRIBUNPEKANBARU.COM, JAKARTA - Persaingan industri berbasis hutan dan kayu di dunia internasional semakin kompleks. Konsumen internasional menuntut komitmen perusahaan untuk menjaga ekosistem dan kelestarian hutan.

Chairman Indonesia Forestry Certification Cooperation (IFCC) atau Standart Pengelolaan Hutan Lestari, Drajat Wibowo mengungkapkan hal tersebut dalam acara launching dan seminar Skema Sertifikasi Pengelolaan Hutan Lestari dan Lacak Balak, Kamis (11/12/2014) di Jakarta.

"Lebih dari 10 M dolar ekspor Indonesia berbasis hutan bisa terganggu jika kita tidak mampu mewujudkan pengelolaan hutan lestari," ungkapnya.

Sertifikasi IFCC yang sudah diendorsmen oleh Skema sertifikasi hutan dunia (PEFC) menjadi jalan keluar atas persaingan di tingkat internasional untuk pasar produk hasil hutan, dan kayu.

Menyikapi sertifikasi tersebut, Direktur Utama Ripau Pulp and Paper (RAPP), Kusnan Rahmin menyambut baik hal ini. Sertifikasi ini diharapkan memperkuat posisi tawar dan meningkatkan kepercayaan konsumen terhadap produk Indonesia di pasar dunia.

"Kami optimis produk-produk Indonesia akan semakin kompetitif dan diakui sebagai produk ramah lingkungan," ujarnya.

IFCC merupakan badan hukum Indonesia yang disahkan kementerian hukum dan hak asasi manusia? RI. Lembaga ini juga telah diterima sebagai National Governing Body PEFC di Indonesia. Lembaga ini bertujuan untuk mempromosikan pengelolaan hutan lestari dengan skema PEFC.

Skema PEFC memastikan proses produksi memenuhi standar pengelolaan hutan lestari. Dengan demikian konsumen akan yakin jika produk yang dihasilkan tidak merusak ekosistem dan hutan. PEFC memberikan tanda logo bagi produk yang telah memiliki sertifikat. (*)

Source: pekanbaru.tribunnews.com