Produk Berlogo PEFC atau IFCC Tembus US$ 10 milliar

Kegiatan PEFC Forest Certification Week atau Stakeholder Dialogue yang dihadiri oleh para pengurus, anggota dari 43 negara dan 26 Internasioanal Stakeholder Members serta Stakeholders PEFC seluruh Dunia yang dilaksanakan di Kuta, Badung, Rabu,(16/11).

Kegiatan PEFC Forest Certification Week atau Stakeholder Dialogue yang dihadiri oleh para pengurus, anggota dari 43 negara dan 26 Internasioanal Stakeholder Members serta Stakeholders PEFC seluruh Dunia yang dilaksanakan di Kuta, Badung, Rabu,(16/11).

MANGUPURA-Fajar Bali | IFCC (Indonesia Forestry Certification Cooperration) adalah National Governing Body (NGB) dari Programme for the Endrosement of Certification (PEFC) di Indonesia. Didirikan 9 September 2011 yang pada Agustus 2016 telah memiliki 52 orang anggota. Untuk saat ini, IFCC telah memberikan sertifikat kepada 1,2 hektar kawasan dan 24 industri pemegang sertifikat lacak balak (Chain of Custody-CoC) di Indonesia.

Jika dilihat sampai saat ini juga, telah ada beberapa produk mencantumkan loga PEFC Indonesia. Serta ada juga beberapa usaha di Indonesia, juga telah memperoleh sertifikat PEFC. "Sampai saat ini total eksport produk-produk tersebut (telah berlogo PEFC atau IFCC) mencapai lebih dari US$ 10 milliar pada 2015. Dan sertifikat PEFC, telah diakui dan diterima oleh beberapa korporasi multi nasional," ujar Kepala Jajaran Direksi atau Chief Executive Officer (CEO) PEFC International, Ben Gunneberg, Rabu (16/11) di sela kegiatan PEFC Forest Certification Week atau Stakeholder Dialogue di Kuta, Badung.

Dijelaskan, untuk PEFC sendiri merupakan, sekema hutan terbesar di dunia. Yang per 30 Juni 2016, telah menerbitkan sertifikat pengelolaan hutan lestari kepada 300 juta hektar kawasan di seluruh dunia. "Di seluruh hektar kawasan di seluruh dunia, saat ini telah diterbitkan sertifikat pengelolaan hutan lestari," ucapnya.

Gunneberg menambahkan, dengan logo PEFC atau IFCC tersebut produk kertas, bubur kertas, funitur, dan produk olehan kayu lainnya. Terutamanya yang eksportnya terancam oleh boikot lingkungan hidup, kini akan dapat diterima oleh pasar dunia. M-004

Sumber berita: fajarbali.com