SKEMA HUTAN PEFC Berikan Sertifikat pada APRIL

OlehRED8 Juni 2015 06:28 WIB

JAKARTA (SK) – Pertama kali perusahaan pulp Indonesia menerima sertifikat pengelolaan hutan ‘sustainable’. Produsen pulp (bubur kayu) dan kertas APRIL grup dilaporkan telah memperoleh sertifikat yang pertama di Indonesia untuk pengelolaan hutan berkelanjutan PEFC (Programme for the Endorsement of Forest Certification). Hal itu diungkapkan Lembaga penyedia informasi produk kayu, RISI mengutip laman resmi PEFC dalam keterangan resmi, Sabtu (6/6) di Jakarta.

Menurut RISI hal itu berarti APRIL grup adalah yang pertama di Indonesia yang memperoleh sertifikat tersebut pada Desember 2014. PEFC adalah sebuah skema sertifikasi hutan terbesar di dunia yang mana lebih dari 264 juta hektare hutan dan 15.804 perusahaan telah disertifikasi PEFC.

Di Indonesia, PEFC meng-endorse skema sertifikasi pengelolaan hutan berkelanjutan dan lacak balak IFCC (Indonesian Forestry Certification Cooperation). Namun demikian dalam pengumumannya, tidak dinyatakan luas konsesi APRIL grup yang mendapat sertifikat PEFC.

Menurut RISI, pengakuan pengelolaan hutan lestari APRIL grup oleh PEFC dilansir tak lama setelah kelompok usaha tersebut baru saja mengumumkan penguatan kebijakan pengelolaan hutan lestari (Sustainable Forest Management Policy), yang melibatkan sejumlah LSM termasuk WWF dan Greenpeace sebagai pemantau.

Kebijakan itu juga mendapat apresiasi pemerintah yang mana Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya melalui Dirjen Pengelolaan Hutan Produksi Lestari IB Putera Parthama yang menilai, komitmen kelompok APRIL untuk menghilangkan kegiatan deforestasi dari rantai pasoknya. (sab)

 

Source: http://www.suarakarya.id/2015/06/08/pefc-berikan-sertifikat-pada-april.html

Dradjad H Wibowo: IFCC Dorong Penerapan SFM di Indonesia

Senin, 08 Juni 2015 , 12:57:00 WIB

Laporan: Yayan Sopyani Al Hadi

Juni 6

   

RMOL. Indonesia semakin mendapat tekanan global karena dianggap gagal mengatasi pembalakan liar (illegal logging) dan perdagangan hasil hutan ilegal (ilegal trade). Pelaku usaha bidang kehutanan dan industri pengolahan hasil hutan pun terkena imbasnya. 

"Mereka semakin sulit menjual produknya ke pasar dunia, kecuali mereka bisa membuktikan bahwa produknya berasal dari hutan yang dikelola mengikuti sustainable forest management (SFM)," kata ekonom Dradjad H Wibowo di sela-sela Presentation of Inaugural PEFC/IFCC Sustainable Forest Management Certificate di  Bali Room, Hotel Indonesia Kempinsky, Jakarta (Senin, 8/6).

April Grup Kantongi Sertifikat PEFC Pertama di Indonesia

BERITA PILIHAN | Uploader ARYO KURNIAWAN

JAKARTA, indopos.co.id –April Grup, produsen bubur kayu dan kertas dilaporkan berhasil memperoleh sertifikat pengelolaan hutan berkelanjutan PEFC (Programme for the Endorsement of Forest Certification). April menjadi perusahaan pertama di Indonesia yang mengantongi sertifkat ini.

 

Sebagaimana dipublikasikan Lembaga penyedia informasi produk kayu, RISI mengutip laman resmi PEFC, April Grup adalah yang pertama di Indonesia yang memperoleh sertifikat tersebut pada Desember 2014.

Diterima APRIL, Sertifikat PEFC Terbesar di Dunia untuk Pengelolaan Hutan Lestari

Senin, 8 Juni 2015 12:06

Juni 5
APRIL, dalam hal ini PT RAPP mejadi perusahaan pertama di Indonesia menerima Sertifikat PEFC. Menurut Drajat Wibowo, merupakan pengakuan terbesar di dunia untuk pengelolaan hutan lestari.

Riauterkini-JAKARTA- CharimanIndonesia Forestry Certification Coorperation(IFCC) Drajat Wibowo menjelaskan bahwa, SertifikatProgramme of the Endorsenet Forest Certification(PEFC) merupakan sertifikat terbesar di dunia untuk pengelolaan hutan berkelanjutan atau lestari.


“Dengan adanya Sertifikat PEFC, maka produk kertas atau pulp asal Indonesia tidak lagi dikucilkan di dunia, tetapi bisa diterima tanpa ada prasangka mengenai pengelolaan hutan yang tak lestari,” ujar Drajat dalam pembuka penyerahan Sertifikat PEFC kepada APRIL dalam hal ini PT Riaun Andalan Pul And Paper (RAPP) di Hotel Indonesia Kempinski Jakarta, Senin (8/6/15).